Suatu hari Ali tergesa-gesa untuk menunaikan sholat subuh berjama’ah dengan Rasululloh. Di tengah perjalanan ke masjid, SAidina Ali bertemu dengan orang tua bertongkat sedang berjalan dengan perlahan dan di tangannya memegang pelita untuk menerangi jalan yang gelap gulita.
Ali mengikuti saja langkah orang tua itu karena tidak ingin berjalan mendahului orang tua itu karena hormatnya. Setibanya di masjid, Ali bergegas masuk ke masjid dan menemukan Rasululloh sedang ruku’. Kali itu, ruku’ Rasululloh sungguh lama, tidak seperti biasa, seolah-olah menanti Ali turut serta sholat berjama’ah.
Setelah selesai sholat, Ali bertanya, “Ya Rasululloh, kenapakah engkau memanjangkan ruku’ pada kali ini, belum pernah engkau lakukan sebelum ini.”
Jawab Rasululloh : “Semasa aku ruku’, dan ketika aku hendak i’tidal, tiba-tiba datang Malaikat Jibril dan menekan belakangku. Setelah lama menekan barulah aku dapat i’tidal.”
Mendengar itu, Ali pun menceritakan apa yang terjadi semasa perjalanannya ke masjid tadi. Rupa-rupanya Allah telah mengisyaratkan kepada Rasululloh supaya menanti agar Ali dapat ikut serta berjama’ah. Ali dapat dapat sholat subuh berjama’ah bersama-sama Rasululloh karena sikapnya yang merendah diri dan menghormati orang tua Nasrani itu.
Sumber : http://riy4nti.wordpress.com/2008/08/27/kisah-ali-bin-abi-thalib-dengan-orang-nasrani/
+ comments + 3 comments
Sebagai tauladan..
mari nge-blog mbak..... :)
Posting Komentar