Sudahkah Hari Ini Kita Berterima Kasih pada Tanaman ?????

Tanaman [yang selanjutnya dalam artikel ini disebut "pohon"] adalah makhluk Tuhan yang melayani manusia dengan sangat setia. Setiap hari diserapnya “sari pati bumi” melalui akar-akar kokohnya. Dengan keajaiban efek kapilaritas, sari pati tersebut diangkut melewati batang, dahan, ranting, untuk kemudian sampai di dapur yang bernama DAUN. Dalam daun, “sari pati bumi” berpadu dengan “sari pati langit” melalui “akad” fotosintesa yang disaksikan oleh gas karbon dioksida(CO2). Dari proses “persetubuhan” ini dilahirkanlah gas oksigen(O2), sebagai kebutuhan utama pernafasan manusia. Di sinilah urgensi kita untuk berterima kasih kepada pohon, bahkan pada setiap tarikan nafas kita karena pohon adalah perantara kehidupan manusia.

Bagaimana cara berterima kasih kepada pohon? Sebagaimana manusia, pohonpun butuh cinta dan kasih sayang. Pohon butuh ruang tumbuh, maka sediakanlah selalu tanah yang cukup untuk sang pohon. Rawatlah pohon dengan baik dan penuh perhatian. Cukupilah nutrisi pohon dengan memberikan siraman air dan pemupukan. Maka jadilah manusia sebagai sahabat setia bagi pohon.

Keserakahan manusia menjadikan pohon ditebang dimana-mana. Hutan rimba raya belantara dibabat habis hanya demi kepuasan perut manusia yang tidak berbudi. Bukit dan gunung menjadi gundul karena hilangnya pohon. Kemudian apa yang terjadi?
Kekeringan akibat hilangnya sumber mata air di musim kemarau menghantui manusia di berbagai belahan dunia. Manusia semakin sulit untuk mencukupi sumber air bakunya. Sebaliknya, pada musim penghujan terjadi tanah longsor dan banjir bandang dimana-mana. Pohon yang semestinya menangkap air hujan dan meneruskannya untuk diserap ke dalam batuan bumi, telah semakin jarang. Semua air lari tunggang langgang di permukaan tanah menjadi air bandang.

Manusia seringkali kasak-kusuk mencari kambing hitam. Pemanasan global-lah, perubahan iklim-lah, hingga kutukan Nyi Roro Kidul dikatakan sebagai penyebab bencana. Padahal kalau manusia mau jujur, semua itu jelas karena keserakahannya sendiri. Salah satu keserakahan itu adalah sikap menyia-nyiakan pohon!
Pohon tergolong makhluk hidup yang tingkatannya berada dua tingkat di bawah kemakhlukan manusia, setelah binatang tentunya. Namun pohon justru memiliki kedudukan teramat istimewa.

Tak kenal, maka tak sayang.. Maka untuk mencintai pohon, mulailah dengan mengenalnya. Bila bertemu pohon, cobalah berkenalan dan menanyakan siapa namanya, “he pohon, namamu siapa?” Selanjutnya dapat diteruskan dengan pertanyaan lain semisal, daunmu bisa untuk mengobati penyakit apa, batangmu bisa dibuat kusen pintu atau jendela, dan lain sebagainya. Inilah fungsi pohon sebagai guru kehidupan, sebagai sarana pembelajaran bagi manusia untuk dapat memanfaatkannya secara lebih bijaksana dan bermakna.

Kepada pohon kita belajar. Kepada akarnya, kepada batangnya, kepada dahannya, kepada rantingnya, kepada daun, bunga, bahkan kepada buahnya kita bisa belajar tentang banyak pengetahuan dan nilai kearifan hidup.

Pada daun yang gugur melayang setelah menjalani tugas mulia menghasilkan oksigen, kita bisa bercermin bahwasanya manusia hidup juga akan mengalamai masa ketuaan hingga akhirnya maut menjemput untuk menghadap kepada Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun lihatlah betapa si daun yang gugur nampak bergoyang bahagia setelah lepas dari tangkainya dikarenakan tugas mulia yang diamanatkan Tuhan kepadanya telah ditunaikan dengan sangat baik. Daun itu memberikan manfaat kehidupan kepada makhluk yang lain. Daun itupun hidup untuk menghidupi kehidupan.
Inilah salah satu wujud penyadaran pentingnya pohon bagi keberlangsungan kehidupan bagi manusia.

Artikel aslinya diambil dari blog Manusia Indonesia Raya dengan judul asli "Tuhan Bersemayam di Pohon"

kesadaran, menuliskan artikel di blog masing-masing, tentunya diharapkan akan berlanjut dengan tindakan nyata untuk lebih banyak menanam pohon.
Hal sekecil apapun yang kita lakukan akan sangat berharga untuk bumi, daripada kita diam tidak melakukan tindakan sama sekali. Mari Hijaukan kembali bumi kita, jangan biarkan rusak lebih parah lagi karna kita lah yang menempati bumi ini. hal-hal kecil bisa dilakukan dengan menanam dan merawat tanaman... Teman-teman masih ingin Menghirup OKSIGEN kan ???? JANGAN HANYA DIAM, GERAKKAN HATI dan LANJUTKAN DENGAN TINDAKAN NYATA
Share this article :

+ comments + 9 comments

24 Juni 2011 pukul 20.48

Talk less do more ! Nice post bung ! Tapi cara terimakasih yang tepat gimana ?

24 Juni 2011 pukul 21.00

@Robinhut, dg dirawat / dipelihara pak [disiram, dipupuk, dicabutin kl ada rumput disekitar, diajak bicara, dielus xixix] hehe thx

24 Juni 2011 pukul 21.06

Dipangkas, di bumbun, terakhir di panen mangga tetangga ! Hehehehe....

24 Juni 2011 pukul 21.09

hahaha good good good......... ntar bagi yac mangganya

24 Juni 2011 pukul 21.39

Sip, kamu pasti kebagian kulit + bijinya ! Hohoho.... Lagi laper..

24 Juni 2011 pukul 21.42

tak apa2lah bijinya aja, biar bisa aku tanam.... xixix

24 Juni 2011 pukul 21.49

Hehehe... Stop joke nya ! Gimana ? Manjur kan trik di blogku, hehehe... Bisa buat tempat chat.

25 Juni 2011 pukul 06.24

iya iya, manjur banged + banyak membantu, kl gak manjur kan gak bisa becanda kayak gini hehe thx yac, paasti banyak orang yg ketolong termasuk ak yg pemula hehe

25 Juni 2011 pukul 06.39

Boleh, itupun kalau aku bisa, kalau ndak bisa nanti aku lempar balik pesenannya ! Hehehe....

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | OPPOEST | Aik Aisah
Copyright © 2011. ais home - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Aik Aisah
Proudly powered by Blogger